Puruk Cahu, Warta Borneo News- Kalangan DPRD Murung Raya (Mura) mengajak kepada warga masyarakat di Kabupaten setempat agar terus bersama-sama untuk berjuang agar kasus stunting di daerah ini semakin berkurang dan harapannya tidak ada kasus stunting.
Menurut Waket II DPRD Murung Raya penanganan stunting membutuhkan langkah strategis dan terpadu dari seluruh jajaran Pemerintah ditingkat Kabupaten, Kecamatan hingga desa, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat dengan melakukan berbagai upaya konkrit guna percepatan penurunan stunting,
“Semua pihak untuk terus berkomitmen dan berkolaborasi dalam program percepatan penurunan stunting, demi tercapainya cita-cita mulia yaitu menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas dan berkualitas,” terang Rahmanto (18/6/2024).
Sebelumnya Pj Bupati Murung Raya Hermon meminta kepada Kepala Desa dan Lurah agar memperhatikan Keluarga beresiko stunting yaitu keluarga yang mempunyai resiko akan melahirkan kasus stunting baru, yaitu keluarga yang mempunyai Ibu Hamil, Ibu Pasca Persalinan, baduta, balita dan calon pengantin. “
Kami minta Lurah dan Kades agar memperhatikan keluarga beresiko stunting ini dan penurunan angka stunting dapat dilakukan dari hulu,” kata Hermon.
Untuk diketahui berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia tahun 2023, Kabupaten Murung Raya telah berhasil mencapai percepatan penurunan stunting menjadi 21 persen, mengalami penurunan 19 persen dari data SSGI 2022 yaitu 40,9 persen.
Namun data secara nasional masih belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan karena angka prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen hanya turun 0,1 persen dari data SSGI tahun 2022 yaitu sebesar 21,6 persen .(Red)