Puruk Cahu, Warta Borneo News- Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki pengetahuan akan literasi digital dan literasi keuangan yang baik, menjadi salah satu faktor untuk mudahnya masyarakat tertipu dari berbagai modus penipuan digital.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Murung Raya Susilo yang menilai, pemahaman dan pengetahuan akan literasi digital dan literasi keuangan menjadi kunci untuk menghindari terjadinya penipuan digital.
“Belakangan ini, muncul berbagai modus penipuan digital yang semakin canggih dan banyak masyarakat yang mudah terjebak. Penting bagi masyarakat untuk tidak mudah percaya, tergoda, atau terjebak. Sebelum melakukan transaksi atau mempercayai suatu informasi, ada baiknya mencari tahu informasi dan kebenarannya terlebih dahulu,” ujarnya, Jum'at 16 Februari 2024.
Dia menambahkan, upaya penguatan mitigasi literasi digital dan keuangan sudah sering dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait seperti perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami mana sumber pembiayaan yang memiliki izin dari pemerintah. Oleh karena itu, tidak sedikit masyarakat yang terjebak dengan pinjaman online yang sebenarnya tidak memiliki izin.
Lebih lanjut Susilo menyampaikan, harapannya bahwa pemerintah dan pihak terkait terus melakukan upaya penguatan dan mengkomunikasikan mitigasi literasi digital dan literasi keuangan kepada semua lapisan masyarakat.
“Dalam sosialisasi sendiri penting untuk menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan dipahami masyarakat, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah setempat,” tutur mantan Pegawai Bank Kalteng Puruk Cahu ini.
Pemahaman literasi digital dan literasi keuangan yang baik dapat membantu masyarakat membuka mata dan telinga mereka terhadap lingkungan digital yang berkembang pesat. Dengan pemahaman yang baik dan kritis, masyarakat dapat dengan mudah menghindari terjebak dalam aksi penipuan digital yang semakin canggih.